Jumat, 22 Juli 2011

22 Juli 2011

Ibu
cinta kasih yang kau punya
adalah cahaya yang berpendar menembus pekat
adalah butir embun yang melumatkan dahaga
adalah lagu yang meninabobokan
maka kepada Rabb aku mohonkan
cinta kasihmu menjelmalah surga


(Sakinah Bersamamu, Asma Nadia)



- 7 tahun, tak pudarkan rindu kami padamu-

Selasa, 05 Juli 2011

saya mau

“Jika kau tanya,
kenapa aku memilihmu
Itu karena Allah memberiku cinta
yang ditujukan kepadamu”

(Sakinah Bersamamu - Asma Nadia)




05 Juli 2011
-nanti kalo libur, saya mau ke toko buku aaaahhh -

Senin, 04 Juli 2011

Mau Ngelamar Kerja, Pak?

- satu lembar biodata diri, dilampiri fotokopi SIM, Akte Kelahiran, dan Kartu Keluarga
- satu lembar keterangan penghasilan, dilampiri SK PNS dan NPWP
- satu lembar foto keluarga

Kau berikan kepada ayahku..



Tak tau harus berkata apa, hanya bisa tersenyum dan bergumam, "Lucu... Dasar orang aneh!!"




3 Juli 2011
- Ketika saya dalam perjalanan dr luar kota -

Rabu, 27 April 2011

Bicara Hati

Hatiku
Hatimu
tak menentu
tak saling tahu

Hatiku
Hatimu
sesekali semi
tak saling mengerti

Hatiku
Hatimu
mari bicara
dari hati ke hati




27 April 2011
-sesekali terasa letih-

Minggu, 24 April 2011

Saya Suka

tak banyak bersua
tak banyak bicara

saat jumpa
kan banyak cerita
berbagi kisah
jutaan ceria

warna-warni

indah!



24 April 2011
-long weekend, great days!!-

Selasa, 19 April 2011

J. E. D. A.

aku terbiasa

aku terlupa

biarkan jeda
agar semua melega




19 April 2011
- Feel free, somehow-

Selasa, 22 Februari 2011

I. N. V. E. R. S.

yang kurasa
tak kukata
tak kurupa

kuseka

terbalik

aku bahagia




22 Februari 2011
-biarkan jadi rahasia-

Kamis, 27 Januari 2011

unlabelled

Sejahtera
percaya di dada
apakah seirama?

amarah dan murka
selalu menyakitkan dalam kata
wahai sabar dimanakah kau berada?

kami hanya ingin bahagia..
bolehkah?



27 Januari 2011
-terimakasih pilek, menyelimurkan isakku-

Sabtu, 08 Januari 2011

Kau dan Aku

kita memang berbeda, namun tak pernah dibedakan..
benarkah??

maafkan segala kekurangan dirinya..



08 Januari 2011
-kita selamanya saudara-

Sabtu, 01 Januari 2011

Kloset Tahun Baru

baru kali ini saya melihat secara langsung keramaian menjemput detik2 pergantian tahun..

polusi udara malam ini luar biasa.. coba bayangkan,, ketika pepohonan tidak bisa berfotosintesis, yang otomatis membuat pasokan oksigen berkurang dan karbon mono-di-oksida tak terelakkan, kendaraan sliweran.. wuih.. ramainya jalanan.. ramai sekali.. menjelang pukul 12 dini hari sama ramainya dengan pukul12 siang, malah lebih ramai barangkali.. sepertinya separuh warga kota tumpah ruah di jalanan, termasuk saya.. eh,, tapi jangan salah mengira.. saya sama sekali tidak ingin ikut tahun-baruan,, tidak sama sekali.. ah, ceritanya panjang.. panjang sekali.. sepanjang perjalanan sekayu - palembang saya malam ini..

begini ceritanya...

saya singkat saja ya.. nanti saya tidak bisa tidur karena mengetik terlalu panjang.. :p

seperti jumat2 biasanya, setelah absen sore pukul 5 saya dan rekan2 kantor saya pulang ke kota -bukan kampung- halaman beramai2 menuju keluarga tercinta..

namun sore ini insiden kecil terjadi,, travel yang seharusnya saya dan teman2 tumpangi tiba2 dibatalkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.. kami pun kocar kacir mencari tumpangan yang ada.. ah,, leganya akhirnya semua kebagian.. lalu dimulailah perjalanan panjang kami..

jalanan yang biasanya hanya diramaikan oleh truk2 pengangkut barang dan mobil2 pribadi yang menempuh perjalanan antarkota, kali ini juga dibanjiri oleh para pengendara roda dua.. aih,, saya salut pada berpasang2 muda-mudi itu,, menempuh jarak yg cukup jauh berkendara di antara truk2 yang aduhai besarnya... ahhh,, tak sekalipun saya ingin mencobanya,, meskipun belum tentu nyawa kan lepas dari raga, tapi angin malam yg merasuk ke badan kiranya takkan terhindar.. masuk angin.. saya tak maulah.. biarlah mereka saja..

karena jalanan yang sedikit lebih padat dari biasanya, kami pun tiba di Palembang sedikit terlambat.. hampir pukul 9 saya baru tiba di perempatan Polda, kalau anda orang palembang dan sekitarnya insyaAllah tau dimana letaknya, ayah saya sudah menunggu di sana.. saya dan ayah pun langsung menuju bandara SMB II untuk menjemput adik saya yang baru selesai ujian dan sudah sangat kangen rumah, katanya.. pukul 20.45 saya menerima pesan singkat "sudah masuk pesawat, yuk.. :D".. wah, kami tiba di bandara tepat waktu nih,, begitu batin saya.. hampir pukul setengah 10 kami tiba..

saya tunggu.. tunggu.. tunggu..

ah,, pukul 10 sudah,, tapi pesawat tak kunjung mendarat.. ow.. ow.. Indonesia belahan timur sana sudah pada tiup terompet sepertinya... saya mulai mengantuk.. ahaiiii,, akhirnya pesawat mendarat pukul 22.30.. saya tak habis pikir,, lama sekali pesawatnya terbang,, mungkin spesial tahun baru ya,, silahkan menikmati indahnya lontaran kembang api di angkasa Indonesia.. duh duh duh..

para penumpang tiba,, dan surprise!!!! adik saya jadi KURUS.. saya hampir tak mengenali.. kuliah super sibuk hingga lupa tidur dan makan membuatnya menyusut kurang lebih 7 kg dlm 3 bln.. malangnya anak kuliahan.. saya turut prihatin,, untung saya sudah lulus.. :p

kami pun segera meluncur meninggalkan bandara..

semua orang berbondong2 menuju pusat kota.. aiiihhh,, kembang api warna warni menghiasi langit malam Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak.. riuh tiupan terompet membahana.. pastilah penuh sesak di sana.. eh,, eh,, sebenarnya saya hanya mengira2,, saya tidak menyaksikan langsung di sana.. hehe

kami bergegas pulang.. akhirnya riba di rumah sudah hampir pukul 12 dini hari..

di luar anak2 tetangga saya ramai menyalakan kembang api,, banyak sekali,, meniup terompet warna warni.. happy new year!! di sudut kota yang berbeda, sempat saya lihat sekelompok masyarakat bermuhasabah..

dan...
coba tebak di mana saya menghabiskan menit2 terakhir tahun 2010 ini??!!!

menit2 pergantian tahun sempurna saya lewatkan di kamar mandi rumah saya.. mandi (tanpa kembang) tengah malam.. haha..

ah,, beragam cara yang dipilih melewatkan malam ini..

saya cukuplah sendiri di kamar mandi.. sendiri..

terlintas di benak saya puisi karya Rieke Dyah Pitaloka yang pernah saya baca beberapa tahun lalu,, mohon izinnya ya saya kutip di sini..
Renungan Kloset

Ada baiknya kita tak perlu, mengores hidup kita dalam berlembar-lembar buku harian
Suatu saat nanti jika kita membacanya kembali…
manis, membuat ingin kembali pada masa itu
pahit, membuat duka tak bisa dilupakan dan dendam tak bisa hilang
Ada baiknya kita sesekali perlu, merenung hidup kita dalam tenang kloset yang diam
Tak perlu malu untuk mengenang, tersenyum atau mengangis
Setelah itu, siram bersama bau busuk dan sampah dari perut kita tanpa ingin mengecapnya kembali
Lalu, bersiaplah menyantap makanan baru yang lebih baik dr hari kemarin.


tepat sekali menggambarkan ritual saya.. haha

ah,, jadinya saya sedikit merenung..

saya jadi ingin mengucapkan terima kasih sedalam2 nya kepada: toilet rumah saya yang dengan lapang menerima tangisan ataupun sipu manja saya; toilet kantor yang terkadang ketiban sial mendengar jeritan tertahan saya, sudut meja kantor saya yang seringkali menjadi saksi bisu lelehan air mata saya, bantal dan boneka yang terkena tumpahan air mata saya, berlembar2 tissu yang harus terbuang mengelap basah sudut mata saya, selimut yang menjadi saputangan dadakan saya, serta gelapnya malam yang selalu berhasil menyembunyikan kesedihan saya... terima kasih banyak..

saya menyadari betapa cengengnya saya,, jauh dari kata tangguh yang coba saya tanamkan dalam diri saya..

terisak dalam sunyi mengharapkan uluran hangat tangan ibu..
berandai-andai bermanja dalam pelukannya, berbaring di pangkuannya, bersandar di lembut bahunya, mengadukan segala hal kepadanya, mendengar ceritanya, terlelap dalam ninabobo berbantalkan lengannya..

saya betul2 cengeng..
cengeng sekali..
tak mampu menahan air mata, bahkan di hadapan orang yang seharusnya saya jaga..
tak seharusnya..

aaahhhh... lupakan!!

ini bukan resolusi tahun baru saya.. setiap hari sama saja menurut saya..
tapi,, betul2 muncul keinginan kuat dalam diri saya..
saya harus bisa meneguhkan hati saya..
takkan ingin lagi saya menangis mengiba meskipun dalam sendiri..
tak ingin lagi..


mataku,, maafkan aku yang memaksa kelenjar air matamu bekerja lebih belakangan ini...
hatiku,, maafkan aku yang menyelipkan kecemasan di dalam asamu..
dadaku, maafkan aku yang membuatmu lelah dengan buncahan detak jantungku..
maafkan aku...


Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang..
mohon ampuni segala khilaf dan lalai hamba..
mohon ampuni segala keluh kesah hamba..
mohon luruskan niat hamba..
mohon perlihara hamba selalu dalam bimbingan-Mu

amiinn..




01 Januari 2011 (00.31)
-setelah makan martabak tengah malam-
DJP Blogger Community