Senin, 28 Desember 2009

Baca Tulis

kau tulis maka kubaca
luapan rasa
rintihan kecewa
atau emosi jiwa semata
izinkan aku memahaminya
walau payah kan tetap kueja

kau bicara maka kudengar
hati berkata
curiga bertanya-tanya
atau hanya berceritera
izinkan aku mengetahuinya
walau samar telinga kan tetap terjaga

aksara ataukah suara
aku bersedia menghimpunnya
tapi jangan beri hampa belaka
kuharap semua penuh makna
hindarkan dari segala hina
oh dunia..



28 Desember 2009
-ternyata hasil akhir melenceng dari ide semula.. haha-

Minggu, 27 Desember 2009

Cinta Tanpa Kata

masih terukir indah masa itu
kau dekap aku dalam hangatmu
kau belai aku dalam pangkuanmu
kau ingatkan aku dalam lalaiku
kau beri yang terbaik untukku

masih terpatri teguh di hatiku
akan janjiku di hari itu
kau antar aku menuntut ilmu
tak jemu kau mendampingiku
demi mengejar citaku
walau letih menyelimutimu

masih terbayang jernih di benakku
raut wajah tegar ayahku
kokoh menguatkanku
betapa senangnya aku
kau menanti kepulanganku
tak sabar ingin kupeluk dirimu

masih nyata rasa itu
begitu hancur hatiku
begitu dalam sesalku
walau kutahu ini yang terbaik bagimu

masih teringat jelas pagi itu
saat kutinggal kau dalam lelapmu
tak satu sapa pun terucap dari bibirku
hanya senyum mewakili pamitku
memohon doa darimu
pun tak kau tahu itu

andai ku bisa memutar waktu
ingin kuucap kata itu
sujud simpuh di kakimu
mohon maafkan segala salahku
nakal di masa kecilku
tingkah yang melukaimu
kata yang menggores hatimu

andai ku bisa kembali ke menit itu
ingin kuucap kata itu
yang tak sekalipun aku mau
tak mampu ataukah malu
betapa aku berterima kasih padamu
betapa bangganya aku memilikimu
betapa aku selalu merindumu
betapa berharganya kau bagiku

aku tak tahu
andai kau masih di sisiku
akankah berani kuucap kata manis itu
aku sangat mencintaimu...
ibuku...


selamat hari ibu...



22 Desember 2009 [8.45 am]

Taman Sendu

satu musim
dua taman
kau semai sesuka hati
kau pupuk setengah peduli

kuncup tumbuh
dua taman berseri
kau siram silih berganti
kau pun rasa letih

kembang merekah
dua taman merona
kumbang menghampiri
kau halau sekuat diri

musim berlalu
dua taman bersemi
kau pilih yang paling mewangi
abaikan yang tak menarik hati

satu taman
untuk kediaman
koleksi lalu seleksi
kau jadikan alibi

jika itu inginmu...
satu tanyaku...
mengapa tak hanya kau tanam satu?
kau jaga sepenuh jiwa
takkan ada taman tersia

. . . .

tak bisakah seleksi tanpa harus koleksi??!!



9 Desember 2009 [1.00 pm]
-Tergelitik oleh kata2 "Koleksi, Seleksi, Resepsi" dalam komen foto seorang teman-

Bingung Itu Harus

Teringat kata2 guruku waktu sekolah dulu..
bingung itu baik..
bingung itu berfikir..
bingung itu proses..
mencari jalan terbaik..
menemukan jawaban terindah..



30 November 2009 [10.30 pm]
-teruntuk yang buat ku bingung-

Changes Not Always Perfect

One night I thought of a word dancing in my head...
Just a simple word, I knew...
But quite difficult to define..
I opened my old dictionary..
I looked the word I wanna know up...

C H A N G E

If there's a change in something, it becomes different...
To change something,, means to replace it with something new or different...
If you change from one to another, you stop doing the first one and start doing the second..

but, no word told me...
if change must be better...
or if change must be worse..
Nobody could explain it...

Life's not always the same...
It will change day by day...
Just like people says, "change is the only element of life which is constant."
so, make it as good as it could possibly be...

but, I realize...
that changes not always perfect...
and the only thing I have to do is..
to love each change I've made...
and to love my life the way I choose...



29 November 2009 [2.15 am]
-aku memang berubah, teman. tapi aku tetaplah aku-

Bukan Cermin Ajaib

aku butuh cermin...
namun bukan cermin ajaib yang 'kan berkata bahwa akulah wanita tercantik di dunia...
aku butuh cermin..
hanya sekeping cermin yang jujur memantulkan refleksi maya nan nyata
bagaimana parasku...
kala ku riang, ketika tawa renyah terdengar dari hatiku...
kala ku bahagia, ketika senyum tulus tersimpul di bibirku...

aku butuh cermin...
namun bukan cermin ajaib yang 'kan berkata bahwa akulah wanita terhebat di dunia...
aku butuh cermin..
hanya sekeping cermin yang jernih memantulkan siluet diri...
bagaimana jiwaku...
kala ku lara, ketika mendung duka menyelimuti hariku....
kala ku rapuh, ketika keterpurukan mengguncang batinku...

aku tak butuh cermin ajaib..
aku hanya butuh sekeping cermin biasa..
cermin di mana aku bisa, tanpa ragu ataupun malu...
bersikap manja, tersipu di hadapannya..
berbagi kisah, tentang rasa dan asa...
cermin di mana aku bisa mengadu...
menunjukkan wajah senduku...
menumpahkan resahku.. sesalku...
merajuk dalam isak tangisku...

sungguh aku tak butuh cermin ajaib...
aku hanya butuh sekeping cermin biasa...
ketika aku berkaca padanya..
kan kutemukan arti bayangku...
betapa cantiknya aku dalam setiap kekuranganku..
betapa tegarnya aku dalam setiap lemahku..
betapa arifnya aku dalam setiap kekanakanku...

sungguh aku tak butuh cermin ajaib...
aku hanya butuh sekeping cermin biasa...
ketika aku menatapnya...
dengan lembut kan menegurku..
tak seharusnya ego menguasai diriku..
tak sepantasnya benci mengotori kalbuku..
tak sepatutnya nafsu mengalahkan sabarku...

aku butuh cermin..
yang setia menemani dan mengingatkanku..
'tuk jadi lebih baik...



26 November 2009 [10.04 pm]

Kusebut Ia Teman...

hari ini kutemukan teman sejatiku
tak sadar sejak lama kukenal
menyapaku dalam riang
merangkulku kala sedih
menemani kala kusendiri
tertawa bersama kala bahagia

ia selalu ada di sisiku
mengerti aku
menasihatiku
tanpa pernah menghakimiku
menghapus air mata di setiap isak tangisku
dan mendengar keluhku
tanpa pernah menyela

candanya slalu menemani hariku
doanya mengiringi setiap langkahku
slalu berharap yang terbaik untukku
menyemangatiku
membantuku berdiri saat kuterjatuh
menegakkan kepalaku saat kuterpuruk
pundaknya slalu siap tuk kubersandar
dan tangannya slalu ada tuk kugenggam

kini..
aku butuh ia
ingin aku menemuinya
mendengar gelak tawanya
melihat senyum manisnya
menekuni kata bijak darinya
ingin kuucap terima kasih padanya
jutaan maaf mohon pengampunannya
ingin kupeluk erat dirinya
namun
tak mampu kuraih tangannya

aku tersedan...

akhirnya
aku tersadar
teman sejatiku
hanyalah bayang dalam cerminku



5 September 2009
-dedicated to someone I miss to death-

Being Speechless Doesn't Mean....

being speechless..
not always mean I am shy...
not always mean I want to...
not always mean I agree with you...

being speechless...
means I am so confused...
really so affraid...
worry about the words I may regret...

don't know what should I say...
just remember my mother said...
your tounge could be sharper than knife...
it may cause you bleed...
or somebody else's hurt..



25 November 2009 [07.45 am]

S. E. P. I.

kala di sisiku kau tak kupeduli....
tiap gerakku kau temani tak kuanggap suatu arti...
kini kau tak lagi di sini..
kau sapaku dalam mimpi..
kau abaikanku dalam sejati..
inikah rasanya sepi???



5 september 2009 [22.22]
-mimpi kadang menginspirasi-

D. I. A. M.

Diam..
aku diam..
diam terdiam..
diam-diam terdiam..
aku diam-diam terdiam dalam diam..



-coretan kebosanan saat kuliah dulu-
time: not available (lupa)

And Writing is begun...

Sejak dulu, menulis adalah momok besar dalam hidup saya. Sedikit berlebihan saya rasa. Tapi begitulah adanya. Merangkai kata demi kata lebih sulit daripada menjalankan logika. Tak pernah tergurat tulisan selain tugas sekolah. Betul-betul bukan pujangga.

Setahun yang lalu saya mulai mencoba. Dimulai dari blog yang saya buat sejak lama hingga saya lupa passwordnya*. Teringat kata psikolog waktu saya SMA. Kemampuan verbalisasi-kata saya sangat bagus, sangat baik dalam berkomunikasi dengan orang lain, persuasif, dan JAGO MENULIS... Siapa yang percaya? Saya? Tentu tidak. Tapi apa salahnya dicoba.

Satu tahun. Berapa coretan yang berhasil saya buat? Hanya 13. Ya, baru saja saya hitung. Hanya lebih satu dari jumlah bulan yang saya lewati. Menulis itu tidak mudah, teman. Apakah saya menyerah? Tentu tidak. Ini baru permulaan tentu saja. Semoga makin baik selanjutnya.

Lalu, untuk apa saya membuka akun baru di sini? Saya akan menulis apa? Biar waktu yang menjawab semuanya. Biarkan mengalir apa adanya. Boleh bukan? Saya rasa boleh. Saya awali dengan salin-tempel tulisan lama saya, ya. Tidak ada yang keberatan, kan? Semoga berkenan. ^^




*http://deeimutz.multiply.com/journal/item/1/LET_ME_START_WRITING....

Kamis, 24 Desember 2009

Mengapa Harus Pelangi??

pelangi...
tahukah kau bagaimana ia tercipta??
merah - jingga - kuning - hijau - biru - nila - ungu
sungguh mulanya hanya satu
putih terbias titik hujan, mengurai warna

warna..
tahukah kau warna itu cahaya?
cahaya dengan rentang berbagai lambda*
menghasilkan spektrum yang jelita
beraneka cahaya

cahaya...
tahukah kau cahaya tak selalu kasat mata?
cahaya tampak membuat dunia penuh pesona
cahaya yang tak tampak seakan tiada
namun nyata pengaruhnya

Pelangi...
taukah kau pelangi itu bundar??
lengkung indah beragam warna
lihatlah dari angkasa maka ia lingkaran sempurna
sebab dari bumi ia hanya busur terbelah

pelangi..
seberapa jauh ingin kau mengenalnya??


====


Saya mengumpamakan kehidupan seperti pelangi..

Ketika dilahirkan, saya hanyalah seberkas cahaya putih, lalu dipertemukan dengan tetesan hujan yang memantulkan, menyebarkan, membiaskan, lalu menguraikannya menjadi beraneka warna. Awalnya saya hanyalah bayi mungil yang polos dan tidak mengerti apa-apa. Perlahan didikan, kasih sayang, dan doa orang tua, mengantar saya tumbuh dan mengenal dunia. Sentuhan-sentuhan yang membentuk sifat saya. Lingkungan sekitar pun tak kalah mempengaruhi terciptanya sikap. Maka berubahlah saya menjadi sosok yang memiliki beragam kriteria, tingkah, polah, rasa, asa, dan cita. Begitupun dengan Anda.

Seperti pelangi yang memiliki tujuh warna dasar, saya pun memilikinya.. Setiap orang ditakdirkan dengan karakter dasarnya masing-masing, diberi talenta dan kemampuan untuk mengolahnya. jika menginginkan warna biru, tinggal saya campur warna kuning dan hijau.. jika ingin membuatnya berwarna lebih pekat, berikan warna hijau sedikit lebih. mudah bukan?? Semua tergantung pada saya. Mau jadi apa saya nantinya?? Hanya saya yang tau bagaimana meng-kombinasi warna-warna yang saya punya. Begitupun dengan Anda.

Cahaya tak semuanya kasat mata. Warna adalah komponen cahaya yang tampak. Namun jangan abaikan cahaya yang tak tampak. Seperti diri saya, Anda, dan mereka. Perilaku mewarnai kehidupan kita, bagaimana kita bertegur sapa, celoteh ceria, canda, marah, menghargai sesama. Perilaku nyata terlihat dan mudah dinilai. Tapi hati, tak seorangpun tahu. Hanya saya dan Tuhan saja yang tahu isi batin saya. Begitupun dengan Anda.

Cahaya. Ultraviolet misalnya, kata yang akrab di telinga tapi siapa yang tahu keberadaannya? Saya rasa tak semua menyadarinya. Wajar saja. Ultraviolet berati "melebihi ungu". Ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya tampak. Ia memang tak terlihat. Jika dibiarkan tersia, lihatlah kulit yang menerima akibatnya. Namun jika si pandai mengambil alihnya, rasakanlah betapa besar manfaatnya. Tak berbeda dengan potensi dalam diri kita, orang lain mungkin sulit membacanya, kita pun terkadang tak menyadari keberadaannya. Jika ia dibiarkan tersia atau salah menggalinya, hanya akan membawa kerusakan semata. Namun jika akal dan hati diajak berbicara, semoga berguna bagi sesama. Bukankah itu ingin kita semua?

Seringkali saya membayangkan garis kehidupan seperti lengkung pelangi, sangat bahagia berada di puncak parabola memandang indahnya dunia. Tapi jika tak hati-hati berjalan, sangat mudah terpeleset ke ujung kurva jatuh menghempas tanah. Sakit pasti rasanya. Mampukah kembali meraih ujung pelangi, meniti puncaknya lagi? Sangat sulit. Mungkin akan menyerah seketika. Tentu tidak jika saya memandang pelangi sebagai lingkaran cahaya, bukan busur semata. Saya akan lebih siap jadinya. Tak selamanya berada di atas, ada kalanya terjatuh ke lembah kurva. Tak mudah merangkak meninggalkan dasar lembah, namun harapan akan selalu ada. Ada tak hingga titik-titik sebagai alas berpijak mengantarkan saya menuju puncak. Tertatih mungkin. Lelah tentu saja. Namun lebih optimis terasa. Mungkin ini hanya dalam imaji saya. Atau mungkinkah Anda juga?


Pelangi oh pelangi...

Saya hanya berusaha melukiskan pelangi dalam diri saya. Merefleksikan dalam aneka warna. Suka, duka, susah, senang, berani, takut, khawatir, tenang, optimis, malu, bangga, kecewa, marah, sabar, atau apapun rasa itu semoga diterima sebagai spektrum warna saya. Hidup penuh warna, hingga putih kembali menyapa..

====

O ya, Masih ingat lagu yang sering kita nyanyikan di masa kanak-kanak ini?

Pelangi pelangi, alangkah indahmu..
merah, kuning, hijau di langit yang biru..
pelukismu agung, siapa gerangan?
pelangi pelangi, ciptaan Tuhan..
-AT Mahmud-


Lagu sederhana namun indah dan sarat makna.. indah melukiskan cerianya warna-warni pelangi.. sarat dengan makna mengagungkan Sang Pencipta..

Semoga kita selalu bersyukur atas indahnya pelangi yang dilukiskan oleh-Nya..
DJP Blogger Community